Hosted on Photoserver.ws

Related Websites

RECENT POST

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Software

13 Juni 2011

SERDADU KUMBANG, 'Menggugat Sistem Pendidikan'

Ririn Ekawati, Titi Sjuman, Putu Wijaya, Asrul Dahlan, Lukman Sardi, Surya Saputra, Yudi Miftahudin, Melly Zamri.

Hiruk-pikuk sekolah dalam mempersiapkan kelulusan siswanya terasa di seluruh pelosok Indonesia. Tak terkecuali di SD-SMP 08 Mantar. Karena tahun sebelumnya banyak siswa tidak lulus, maka para guru menerapkan kedisiplinan ketat untuk meningkatkan kemampuan siswa. Namun, tak selamanya kebaikan menurut orang dewasa berampak baik pula pada anak-anak.


Penegakan kedisiplinan yang kaku menimbulkan dampak bagi murid-murid yang masih dalam usia pertumbuhan. Paling tidak bagi trio Amek (Yudi Miftahudin), Acan dan Umbe. Amek memang tak lulus ujian. Padahal sebetulnya ia anak yang baik hanya sifatnya introvert, keras hati dan cenderung jahil, sehingga sering dihukum oleh guru-gurunya di sekolah. Beda dengan Minun, kakaknya yang selalu juara kelas di SMP, bahkan menjuarai lomba matematika se-kabupaten. Minun menjadi ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat.

Minun dan Amek tinggal bersama ibu mereka, Siti (
Titi Sjuman), di Desa Mantar yang terletak di puncak bukit jauh dari kota. Ayah mereka, Zakaria (Asrul Dahlan) sudah tiga tahun bekerja sebagai TKI di Malaysia. Bukan saja tak pernah pulang, juga tak pernah mengirimkan uang belanja. Jadi bisa dibayangkan betapa berat Siti mesti mencari nafkah untuk keluarganya.

Di luar desa indah ini, tumbuh sebatang pohon di bibir tebing menghadap ke laut lepas. Inilah yang disebut pohon cita-cita. Memang unik karena setiap dahannya diikat dengan tali ke botol yang diisi secarik kertas bertuliskan cita-cita si penulis.

Minun sangat menyayangi Amek yang lahir dengan bibir sumbing hingga sering dijadikan bahan ejekan oleh teman-temannya. Padahal di balik cacatnya, Tuhan memberikan banyak kelebihan, salah satunya adalah kemahirannya berkuda. Sering orang bertanya, "apa cita-citamu kelak?" Amek tak pernah menjawab, bahkan pada gurunya sekalipun. Ia takut akan ditertawakan karena sadar betul pada kekurangannya.

Amek, Acan, Umbe, Minun dan anak-anak sekolah Mantar sangat dekat dengan Bu Imbok (
Ririn Ekawati). Guru favorit inilah yang paling mengerti keinginan murid-muridnya. Cita-citanya yang ditulis dalam botol menjadi teka-teki dalam film ini.

Seperti film Alenia sebelumnya, eksplorasi kekayaan alam Indonesia tampil cantik. Sayangnya, alur yang padat cerita membuat nilai haru sulit didapatkan. Meskipun banyak nama besar dipasang, namun film ini kurang sedikit menggigit. Pengambilan ide dari persoalan yang sedang hangat dibicarakan memudahkan penonton larut dalam cerita. (kpl/uji/nat)

Genre : Drama
Jadwal Tayang : 16 Juni 2011
Sutradara : Ari Sihasale
Produser : Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen
Produksi : Alenia Pictures
Durasi : -

Puput Puji Lestari/kapanlagi.com






0 komentar:

Posting Komentar

Hosted on Photoserver.ws
Web Statistics