Kota kecil, Chewandswallow, sebenarnya tak jauh beda dengan kota-kota lain, kecuali cuaca di kota ini yang sedikit menarik. Yang menarik adalah bahwa cuaca di kota ini berubah tiga kali dalam sehari. Hujan dan badai bukanlah hal yang aneh di kota kecil yang satu ini. Tapi hujan dan badai di kota ini tidaklah sama dengan hujan dan badai di kota lain.
Setiap jam makan, makanan berjatuhan dari langit. Hujan berwujud sup atau jus sementara badai selalu menerbangkan hamburger ke mana-mana. Jelas saja tak ada warga kota Chewandswallow yang kelaparan. Mereka bahkan tak perlu lagi susah-susah memasak makanan karena setiap waktu makan tiba, yang perlu mereka lakukan hanyalah menadah makanan yang berjatuhan dari langit.
Karena itulah warga Chewandswallow tak menganggap keanehan ini sebagai sesuatu yang harus diselidiki. Terlena dengan kenikmatan yang ada, mereka tak sadar akan potensi bahaya yang mungkin saja terjadi, dan celakanya itu memang benar-benar terjadi. Makanan yang berjatuhan makin hari makin bertambah besar dan akhirnya tak lagi menjadi sebuah berkah tapi sudah mulai mengarah menjadi bencana. Kini warga harus mulai berpikir karena kalau mereka tak segera menghentikannya, maka kota Chewandswallow tak akan lagi ada
kapanlagi.com
0 komentar:
Posting Komentar