Hosted on Photoserver.ws

Related Websites

RECENT POST

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Software

28 Februari 2009

SHINE A LIGHT

Bila judul SHINE A LIGHT terdengar akrab di telinga, bisa jadi Anda adalah salah satu fan berat The Rolling Stones. Ya, film ini adalah dokumentasi dari live show yang digelar supergroup asal Inggris ini di Beacon Theatre, New York pada tanggal 29 Oktober dan 1 November 2006 lalu.

Antara tanggal 21 Agustus 2005 hingga 26 Agustus 2007, The Rolling Stones menggelar tur panjang untuk mempromosikan album A BIGGER BANG yang dirilis 5 September 2005. Ada 147 pertunjukan di berbagai negara termasuk di Jepang, China dan Australia dan salah satunya adalah yang mereka gelar di Beacon Theatre, New York ini.

Film dokumenter arahan sutradara Martin Scorsese ini menggabungkan beberapa momen selama dua pertunjukan tersebut dengan beberapa footage dari perjalanan karir grup besar ini. Ada dua puluh judul lagu yang dibawakan Mick Jagger dan kawan-kawan selama film berdurasi 122 menit ini. Konser dibuka dengan lagu Jumpin' Jack Flash, single yang dirilis grup ini di tahun 1968.

Beberapa nama besar lain seperti Christina Aguilera, Buddy Guy dan Jack White juga ikut sebagai bintang tamu dalam film dokumenter yang diedarkan Paramount Vantage dan 20th Century Fox pada tanggal 4 April 2008 ini.

Menggabungkan The Rolling Stones dan Martin Scorsese adalah sebuah jaminan bahwa film ini akan menjadi film yang berkualitas. The Rolling Stones adalah grup rock yang sudah malang-melintang di dunia musik selama hampir setengah abad terakhir. Salah satu yang menjadi trade mark The Rolling Stones adalah penampilan panggung mereka yang selalu enerjik dan enak dilihat meski para personilnya sendiri sudah tergolong tua. Sementara Martin Scorsese adalah sutradara senior yang reputasinya tak perlu diragukan lagi.

Dan hasilnya memang adalah sebuah film dokumentasi konser yang mengagumkan. Namun itu tak terlalu mengejutkan lantaran Martin sudah akrab dengan musik The Rolling Stones sejak cukup lama. Ia hanya perlu memvisualisasikan musik ini ke dalam bentuk film yang enak untuk ditonton. Kamera, di sini, tak hanya berfungsi sebagai media untuk menangkap sang performer. Bahkan bisa dibilang, kameranya juga adalah bagian penting dalam performanceThe Rolling Stones.

Dari sisi musikal, tak banyak yang bisa diceritakan. Musik The Rolling Stones sudah akrab dengan telinga masyarakat meskipun bukan penggemar musik rock sekalipun. Dan itu juga terbukti dengan performa film ini dari sisi penjualan. Dari modal US$1 juta yang dikeluarkan saat masa pembuatan, film ini berhasil mengeruk sampai US$13 juta lebih.

kapanlagi.com

0 komentar:

Posting Komentar

Hosted on Photoserver.ws
Web Statistics