Hosted on Photoserver.ws

Related Websites

RECENT POST

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Software

21 Juni 2012

'LEWAT DJAM MALAM', Warisan Utama Usmar Ismail untuk Indonesia


Pemain: Netty Herawati, Awaludin, RD. Ismail, AN Alcaff


Menonton Lewat Djam Malam seperti menyaksikan sebuah kejayaan sinema Indonesia yang memang dulu pernah ada. Walau berformat hitam putih, film yang awalnya sudah tidak layak tonton itu akhirnya bisa dinikmati kembali berkat kerja keras Sinematek Indonesia, Yayasan Konfiden dan Kineforum yang bekerja sama dengan National Museum of Singapore (NMS) serta World Cinema Foundation (WCF) sebuah yayasan yang didirikan oleh sutradara terkenal Martin Scorsese. 

Setelah selesai direstorasi oleh L'Immagine Ritrovata, di Bologna Italia, kini Lewat Djam Malam kembali bisa dinikmati oleh pecinta film di tanah air. Dengan latar kota Bandung, Lewat Djam Malam menceritakan tentang Iskandar (AN Alcaff) seorang mantan pejuang kemerdekaan yang mencoba kembali ke masyarakat dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya.

Setelah bertemu dengan kekasihnya Norma (Netty Herawati), Iskandar yang saat itu sempat dikejar oleh tentara karena aturan jam malam akhirnya ditawari sebuah pekerjaan di kantor Gubernur oleh ayah Norma. Bukan nya bekerja, situasi yang asing  dan trauma masa perang akhirnya membuat Iskandar berkelahi dengan teman satu kantornya.

Putus asa, Iskandar akhirnya menemui rekan seperjuangannya Gafar (Awaludin) yang kini sudah sukses dengan bekerja menjadi seorang pengembang perumahan. Namun  sekali lagi, Iskandar tidak cocok. Ia akhirnya menemui Gunawan (RD. Ismail) yang merupakan mantan komandannya saat era perjuangan. Disini pun ia semakin benci dengan dunia baru yang ditemuinya itu. Pasalnya Iskandar mendapat sebuah pekerjaan menjadi centeng atau orang suruhan untuk menakut-nakuti lawan bisnis Gunawan.

Belakangan Iskandar mengetahui kebusukan Gunawan dari Gafar. Sebuah pekerjaan masa lalu yang selalu diingat oleh Iskandar menjadi sebuah dosa besar baginya, tapi menjadi sebuah kenikmatan bagi Gunawan.

Ditengah keputusasaan, barulah Iskandar sadar bahwa hanya Norma yang peduli dengan nya dan mengerti akan dirinya.

Kejayaan Sinema dan Kejeniusan Usmar Ismail

Lewat Djam Malam yang diproduksi Perfini dan Persari adalah sebuah film yang awalnya dibuat untuk mengikuiti  ajang Festival Film Asia pada tahun 1955. Namun urung diikutsertakan karena larangan pemerintah pada saat itu. Djamaludin Malik yang menjadi produser bersama Usmar Ismail ingin menunjukkan bahwa Indonesia yang kala itu baru merdeka sepuluh tahun sudah bisa membuat film berkualitas. Lewat Djam Malam akhirnya berjaya di Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1955 dengan membawa pulang lima penghargaan termasuk Film Terbaik.

Film karya Usmar Ismail ini adalah sebuah flm yang tidak hanya memiliki nilai historis yang luar biasa. Kualitas naratif film ini juga menjadi sebuah bukti bahwa Usmar Ismail dengan jenius menangkap fenomena sejarah kala itu. Sebuah cerita penting tentang masyarakat Indonesia yang bertransformasi menjadi bangsa yang merdeka. Tidak salah jika akhirnya Usmar di juluki sebagai bapak perfilman Indonesia.

Tidak hanya pengalaman nostalgia saat melihat tampak depan Gedung Sate Bandung. Film dengan durasi 112 menit ini juga membuktikan bahwa penggiat seni kita sangatlah berbakat. Mulai lagu Rasa Sayange yang sempat diklaim Malaysia sampai lagu Potong Bebek Angsa akan menjadi warna lain yang memperindah jalan cerita film.

Bahkan diawal film seorang Martin Scorsese memberikan sebuah testimoni tentang Lewat Djam Malam. Sutradara peraih piala Oscar ini dengan tegas menyatakan "Lewat Djam Malam adalah melodrama yang dibuat dengan gairah. Film yang menakjubkan karya Usmar Ismail'. Tidak salah jika Panitia Cannes Film Festival 2012 akhirnya memberi tempat bagi Lewat Djam Malam untuk diputar dalam acara Cannes Classic.

Walaupun film ini bersetting tahun 1954, namun tema yang diusung pun sangatlah kekinian. Bagaimana perlakuan tidak adil dialami oleh seorang Iskandar yang jujur, namun tidak beruntung di masyarakat. Sebuah kritik bagi para pemimpin bangsa yang harusnya bisa membagi buah manis kemerdekaan kepada seluruh rakyatnya.

Lewat film ini juga Usmar sudah menangkap masalah bangsa ini kedepan. Seperti memiliki mesin waktu, sang sutradara memberikan sebuah gambaran implisit tentang praktek korupsi yang sepertinya akan marak dalam perjalanan bangsa ini. Lewat film ini Usmar juga mempertegas bahwa sebuah karya film adalah sebuah ekspresi pribadi, bukan sebuah titipan seorang produser ataupun pemilik modal.

Lewat Djam Malam yang akan diputar mulai hari ini 21 Juni 2012, siap membawa anda menengok kembali sejarah bangsa ini dan akan membawa Anda untuk melihat betapa kayanya seni dan budaya yang kita miliki.



0 komentar:

Posting Komentar

Hosted on Photoserver.ws
Web Statistics