Hosted on Photoserver.ws

Related Websites

RECENT POST

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Software

08 Mei 2009

GARUDA DI DADAKU

Jika Anda gemar mengajak keluarga nonton film di bioskop, GARUDA DI DADAKU layak Anda jadikan salah daftar film yang harus Anda tonton sekeluarga saat liburan sekolah. Film ini padat dan alurnya teratur karena hampir semua adegan memiliki kesinambungan tanpa ada loncatan sedikit pun. Untuk film yang didedikasikan bagi untuk keluarga, mulai anak-anak, remaja, dan orang tua alur yang datar tentu dapat dimaklumi.

Kisah Bayu, pemain utama yang diperankan oleh Emir Mahira, dalam mengejar mimpinya terpilih sebagai pemain nasional U13 mendapat tantangan keras oleh kakeknya Usman (Ikranegara). Alasannya, trauma atas meninggalnya ayah Bayu yang juga pemain bola.

Kakek Usman menggunakan segala akal agar Bayu tidak memiliki waktu untuk bermain bola. Segala macam les mulai dari musik, lukis, hingga ke pelajaran sekolah didaftarkan untuk Bayu. Namun, setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil men-dribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana.

Heri, sahabat Bayu yang juga penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan 'pelatih' cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.

Tak mendapat tempat untuk latihan pun tak jadi kendala. Kuburan yang diidentikkan sebagai tempat angker diubah menjadi tempat latihan yang menyenangkan. Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu.

Puncaknya, saat kebohongan demi kebohongan Bayu diketahui oleh sang kakek, serangan jantung tak dapat dibendung. Persahabatan Bayu dan dua temannya juga terancam putus.

Film yang akan diluncurkan serentak di seluruh Indonesia pada 18 Juni 2008 ini menjadi film yang kesekian kalinya menyampaikan kritik kritik sosial kepada pemerintah Indonesia. Bahasa lugas ciri khas anak-anak tidak membuat film yang sebenarnya mengandung banyak makna ini menjadi berat.

Menghindari anak-anak bosan dan kehilangan makna atas film ini, sang sutradara Ifa Isfansyah tidak mau menekankan pesan moral yang hendak disampaikan dalam film ini. Setiap penonton, harapannya, memetik pesan moral yang sesuai dengan kebutuhannya. Jadi untuk liburan sekolah, layaklah kiranya Anda mengajak keluarga nonton film yang berdurasi 96 menit ini.

Pemain :
Emir Mahira 
Aldo Tansani 
Marsha Aruan 
Ikranagara 
Maudy Koesnaedi 
Ary Sihasale 
Ramzi  

Sutradara :
Ifa Isfansyah
 

Penulis :
Salman Aristo 

21cineplex.com, kapanlagi.com

0 komentar:

Posting Komentar

Hosted on Photoserver.ws
Web Statistics