Hosted on Photoserver.ws

Related Websites

RECENT POST

Protected by Copyscape Online Copyright Protection Software

06 Juli 2012

'WHAT TO EXPECT WHEN YOU'RE EXPECTING', Dilema Para Wanita untuk Menjadi Seorang Ibu



Pemain: Cameron Diaz, Matthew Morrison, Ben Falcone, Elizabeth Banks, Dennis Quaid, Jennifer Lopez, Rodrigo Santoro


Jules (Cameron Diaz) dan Evan (Matthew Morrison) tak mengira kalau persiapan menjadi orang tua bakal jadi serumit ini. Jules adalah seorang instruktur fitness di sebuah acara televisi sementara Evan adalah bintang acara dansa. Kehidupan mereka berdua sebagai selebriti ternyata tak memberi ruang untuk membangun rumah tangga. Menariknya, Jules dan Evan bukanlah satu-satunya pasangan yang mengalami masalah.

Wendy (Elizabeth Banks) adalah seorang penulis yang punya nilai-nilai sendiri tentang bagaimana menjadi seorang ibu yang baik. Saat benar-benar hamil, barulah Wendy mulai mempertanyakan kriteria yang selama ini ia percaya. Di saat yang sama, suami Wendy yaitu Gary (Ben Falcone), harus memerangi rasa tidak percaya diri, sekaligus memperbaiki hubungan baik dengan sang ayah Ramsey (Dennis Quaid) dan ibu tirinya Skyler (Brooklyn Decker) yang juga sedang hamil bayi kembar. Adik Skyler yaitu Rosie (Anna Kendrick), juga memiliki masalah mengenai kehamilan yang tidak diinginkan bersama kekasihnya bernama Marco (Chace Crawford) 

Holly (Jennifer Lopez) yang berprofesi sebagai seorang fotografer justru mengalami masalah yang berbeda. Karena selalu gagal hamil, Holly memutuskan untuk mengadopsi anak. Lagi-lagi ini jadi masalah karena Holly kesulitan menentukan pilihan siapa yang akan ia adopsi. Yang semakin memperumit masalah adalah sang suami Alex (Rodrigo Santoro), yang seakan masih belum ingin punya anak.

Hamil, mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan inti dari kisah film ini. What to Expect When You're Expecting menggambarkan beberapa sosok wanita yang memiliki masalah berbeda dalam proses kehamilan pertamanya, namun bukan berarti peran pria di film ini dikesampingkan. Para pendamping dari wanita hamil tersebut ternyata juga memiliki konflik di otaknya, tentang apa yang akan dia lakukan setelah resmi menjadi seorang ayah.

Film ini seakan mampu mewakili kisah masa-masa kehamilan yang dialami dari sebagian orang, mulai dari kehamilan yang tidak diinginkan, kehamilan yang sangat direncanakan, sampai ketidakmampuan seorang wanita untuk memiliki anak. Tentunya semua kisah itu berkaitan dengan pasangan hidupnya yang berusaha mencari jalan keluar dari berbagai masalah yang mereka dihadapi. Proses itulah yang membuat kisah dari film ini menjadi menarik, ditambah lagi dengan kemasan ceritanya yang dibalut dengan unsur drama dan komedi yang sangat segar.

Salah satu kisah kocak digambarkan lewat karakter Alex yang rela berkumpul dengan kelompok pria gemar merawat anak, demi menyiapkan mentalnya menjadi seorang ayah. Kelompok tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan Alex, karena mereka memiliki aturan-aturan unik yang tidak boleh dilanggar sebagai bentuk perwujudan sosok ayah sejati.

Secara keseluruhan, film yang diadaptasi dari buku karya Heidi Murkoff ini sangatlah menghibur dan berusaha menyampaikan pesan, tidak ada yang lebih penting selain membina dan memelihara keutuhan keluarga. Kekuatan dari film ini lebih menonjol pada bagian akhir, karena dari sanalah para penonton nantinya bisa merasakan keharuan sekaligus lebih menghargai jasa seorang wanita atau kedua orang tua kita.



0 komentar:

Posting Komentar

Hosted on Photoserver.ws
Web Statistics